1. PENGERTIAN
FILSAFAT
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Ciri-ciri berfikir
filosfi :
1.
Berfikir dengan
menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.
2.
Berfikir secara
sistematis.
3.
Menyusun suatu skema
konsepsi, dan
4.
Menyeluruh.
Empat persoalan yang
ingin dipecahkan oleh filsafat ialah :
1.
Apakah sebenarnya
hakikat hidup itu? Pertanyaan ini dipelajari oleh Metafisika
2.
Apakah yang dapat saya
ketahui? Permasalahan ini dikupas oleh Epistemologi.
3.
Apakah manusia itu?
Masalah ini dibahas olen Atropologi Filsafat.
Beberapa ajaran filsafat
yang telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu adalah:
1. Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan
yang sebenarnya adalah alam semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya
kenyataan spiritual. Aliran materialisme memiliki dua variasi yaitu
materialisme dialektik dan materialisme humanistis.
2. Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat
kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya rohani atau intelegesi. Variasi aliran
ini adalah idealisme subjektif dan idealisme objektif.
3. Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia
batin/rohani dan dunia materi murupakan hakitat yang asli dan abadi.
4. Pragmatisme merupakan aliran paham dalam
filsafat yang tidak bersikap mutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relatif
tergantung kepada kemampuan minusia.
Manfaat filsafat dalam
kehidupan adalah :
1.
Sebagai dasar dalam
bertindak.
2.
Sebagai dasar dalam
mengambil keputusan.
3.
Untuk mengurangi salah
paham dan konflik.
4.
Untuk bersiap siaga menghadapi
situasi dunia yang selalu berubah.
2. FILSAFAT PENDIDIKAN
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi
peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar
potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar
pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan
menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis.
guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang
digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
Beberapa aliran filsafat
pendidikan;
1.
Filsafat pendidikan
progresivisme. yang didukung oleh filsafat pragmatisme.
2.
Filsafat pendidikan
esensialisme. yang didukung oleh idealisme dan realisme; dan
3.
Filsafat pendidikan
perenialisme yang didukung oleh idealisme.
Progresivisme berpendapat tidak ada teori realita yang umum.
Pengalaman menurut progresivisme bersifat dinamis dan temporal; menyala. tidak
pernah sampai pada yang paling ekstrem, serta pluralistis. Menurut
progresivisme, nilai berkembang terus karena adanya pengalaman-pengalaman baru
antara individu dengan nilai yang telah disimpan dalam kehudayaan. Belajar
berfungsi untuk :mempertinggi taraf kehidupan sosial yang sangat
kompleks. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang eksperimental, yaitu
kurikulum yang setiap waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
3. ESENSIALISME DAN PERENIALISME
Esensialisme berpendapat bahwa dunia ini dikuasai oleh tata yang tiada cela yang mengatur dunia beserta isinya dengan tiada cela pula. Esensialisme didukung oleh idealisme modern yang mempunyai pandangan yang sistematis mengenai alam semesta tempat manusia berada.
Esensialisme juga didukung oleh idealisme subjektif yang
berpendapat hahwa alam semesta itu pada hakikatnya adalah jiwa/spirit dan
segala sesuatu yang ada ini nyata ada dalam arti spiritual. Realisme
berpendapat bahwa kualitas nilai tergantung pada apa dan bagaimana
keadaannya, apabila dihayati oleh subjek tertentu, dan selanjutnya
tergantung pula pada subjek tersebut.
Menurut idealisme, nilai akan menjadi kenyataan (ada) atau
disadari oleh setiap orang apabila orang yang bersangkutan berusaha untuk
mengetahui atau menyesuaikan diri dengan sesuatu yang menunjukkan nilai
kepadanya dan orang itu mempunyai pengalaman emosional yang berupa pemahaman
dan perasaan senang tak senang mengenai nilai tersehut. Menunut realisme,
pengetahuan terbentuk berkat bersatunya stimulus dan tanggapan tententu menjadi
satu kesatuan. Sedangkan menurut idealisme, pengetahuan timbul karena adanya
hubungan antara dunia kecil dengan dunia besar. Esensialisme berpendapat bahwa
pendidikan haruslah bertumpu pada nilai- nilai yang telah teruji
keteguhan-ketangguhan, dan kekuatannya sepanjang masa.
Perenialisme berpendirian bahwa untuk mengembalikan keadaan kacau
balau seperti sekarang ini, jalan yang harus ditempuh adalah kembali kepada
prinsip-prinsip umum yang telah teruji. Menurut. perenialisme, kenyataan yang
kita hadapi adalah dunia dengan segala isinya. Perenialisme berpandangan hahwa
persoalan nilai adalah persoalan spiritual, sebab hakikat manusia adalah pada
jiwanya. Sesuatu dinilai indah haruslah dapat dipandang baik.
Beberapa pandangan tokoh
perenialisme terhadap pendidikan:
1. Program pendidikan yang ideal harus didasarkan
atas paham adanya nafsu, kemauan, dan akal (Plato)
2. Perkemhangan budi merupakan titik pusat
perhatian pendidikan dengan filsafat sebagai alat untuk mencapainya (
Aristoteles)
3. Pendidikan adalah menuntun kemampuan-kemampuan
yang masih tidur agar menjadi aktif atau nyata. (Thomas Aquinas)
Adapun norma fundamental pendidikan menurut J. Maritain
adalah cinta kebenaran, cinta kebaikan dan keadilan, kesederhanaan dan sifat
terbuka terhadap eksistensi serta cinta kerjasama.
4. PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan nasional adalah suatu sistem yang memuat teori praktek
pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat
bangsa yang bersangkutan guna diabdikan kepada bangsa itu untuk merealisasikan
cita-cita nasionalnya.
Pendidikan nasional Indonesrn adalah suatu sistem yang mengatur
dan menentukan teori dan pratek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas
landasan dan dijiwai oleh flisafat bangsa Indonesia yang diabdikan demi
kepentingan bangsa dan negara Indonesia guna memperlanar mencapai cita-cita
nasional Indonesia.
Filsafat pendidikan nasional Indonesia adalah suatu sistem yang
mengatur dan menentukan teori dan praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri
di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat hidup bangsa "Pancasila"
yang diabdikan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia dalam usaha
merealisasikan cita-cita bangsa dan negara Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar